Ketua Pansel Muhadi menuturkan, setidaknya para kandidat menuliskan prioritas permasalahan yang hendak diselesaikannya. Pasca menuliskan makalah itu, selanjutnya kandidat secara satu-persatu memaparkan dan menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan Pansel.

Kandidat diberi waktu selama 3 jam untuk menyelesaikan tulisan dan untuk memaparkannya, ketiga nama kandidat akan dipanggil melalui pengundian.

“Terserah para kandidat, menuliskan permasalahan prioritas apa yang ingin diselesaikan ketika menjadi seorang Sekda Tangsel,” jelasnya di kantor Computer Assisted Test (CAT) Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) di Ruko Tol Boulevard BSD, Serpong, pada Selasa, 22 November 2016.

Ia menambahkan, sejumlah indikator yang harus dipenuhi oleh kandidat antara lain kestabilan kejiwaan atau emosional serta penguasaan jejaring eksternal yang dimiliki kandidat Sekda. “Karena banyak persoalan harus dihadapi oleh Sekda terlebih mereka harus mampu menjalankan tugas dengan penuh tekanan mengatasi permasalahan,” tambahnya.

Salah seorang anggota Pansel Sri Setiawati mengatakan, Sekda kelak harus mengidentifikasi persoalan yang ada di lingkungan Pemerintah Kota bersama seluruh perangkat daerah yang ada. “Agar kandidat Sekda yang lolos dapat optimal membantu kerja Kepala Kaerah,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Kepala BKPP Kota Tangerang Selatan Firdaus mengungkapkan, hasil dari seleksi akhir yang dilakukan kali ini akan segera dilaporkan kepada Walikota dan Wakil Walikota. Karena, sambung Firdaus, Walikota dan Wakil Walikota yang selanjutnya akan melakukan wawancara kepada para kandidat.

"Sebelum mengumumkan, kandidat akan menjalani wawancara yang dilakukan Walikota dan Wakil Walikota” imbuhnya.

Diketahui dalam seleksi akhir yang dilakukan Pansel kali ini melibatkan 5 orang Pansel serta seorang asisten Komisioner Aparatur Sipil Negara yang bertugas sebagai peninjau dalam mewawancarai para kandidat Sekda. (Bpti-ts2)