Headline News

Akhir 2015 Angka Inflasi Turun Mencapai 3,3 Persen

SERPONG, WEB TANGSEL - Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pemangku kepentingan di Kota Tangerang Selatan yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPlD) mesti mempertahankan kinerjanya. Tercatat, perkembangan angka inflasi hingga periode akhir 2015 lalu menurun tajam.

Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, menurunnya angka inflasi cukup rasional. Kebijakan menurunkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pemerintah pusat cukup berpengaruh.

“Kenaikan dan penurunan harga itu tidak hanya karena faktor di daerah saja. Tapi juga di tingkat nasional,” katanya usai memimpin rapat koordinasi TPlD Kota Tangerang Selatan di Grand Serpong Hotel, Rabu, 30 Maret 2016.

Menurutnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah berhasil menekan angka inflasi yang tercatat dari dua digit pada periode 2014 lalu. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling berpengaruh.

 “Tahun 2014 lalu sampai hampr di angka 11 persen. Sekarang inflasi di Tangerang Selatan 3,3 persen,” ungkap Walikota Airin.

Dijelaskan, gagasan dan telah membentuk TPID di Kota Tangsel berlangsung sejak lama. Jauh sebelum pemerintah pusat secara resmi membentuk di tingkat Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia.

Ia berpesan kepada TPID yang terdiri dari berbagai pejabat lembaga terkait untuk terus memonitor perkembangan harga berbagai komoditas pangan di pasaran.

“Kemudian memberikan rekomendasi kepada kami Pemerintah Kota untuk mengambil langkah-langkah apa saja yang diperlukan,” jelas Walikota Airin. Teknik pengendalian inflasi yang diberikan oleh pemerintah pusat, lanjutnya, perlu dipelajari.

Faktor penyebab masalah inflasi serta penanggulangannya perlu dipahami agar tepat sasaran. “Semua harus belajar yang ada di sini. Karena saya yakin tidak semuanya tahu tugas dan pokok dari TPID,” tambah Walikota Airin.

Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat angka inflasi pada 2014 lalu mencapai 10,57 persen. Angka itu merosot drastis memasuki periode 2015 akhir hingga menyentuh level 3,3 persen.

“Koreksinya saya ingat pada waktu itu kita membahas dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) kita menetapkan 8,25 persen,” kata Kepala BPS Kota Tangsel, Faidzin di lokasi yang sama.

Menurutnya, ada beberapa komoditas pokok yang perlu diperhatikan oleh TPlD Kota Tangsel untuk menekan angka inflasi. Seperti, harga bawang merah, cabai, bayam, telur, daging ayam dan daging sapi, rumah kontrakan dan lain sebagainya.

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan kelebihan likuiditas alat tukar dan desakan produksi. Awal tahun ini pihaknya belum bisa melihat angka inflasi lantaran sibuk persiapan program nasional Sensus Ekonomi 2016.

“Tapi kalau melihat trend tidak akan jauh dengan Tangerang Raya. Akhir tahun sempat digadang-gadang angka inflasi akan dua digit dan delapan koma. Tapi ternyata cuma tiga koma,” tambahnya.(bpti-ts)