SETU, WEB TANGSEL-Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Usia 19 Cricket digelar di Lapangan Puspiptek, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Sebanyak 13 Provinsi turut serta mengikuti kejuaraan yang berlangsung dari Tanggal 12 sampai 21 Desember itu.
Kejurnas yang dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Benyamin Davnie ini melibatkan 260 atlet. Hadir dalam pembukaan, Sekretaris Jenderal Cricket Pusat - Arsyad dan Ketua Cricket Provinsi Banten - Hamdari.
Ke-13 provinsi yang turut serta, antara lain Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat, Aceh, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Lampung dan Banten sebagai tuan rumah.
"Event ini diikuti 13 provinsi dan sebagai ajang persiapan PON (Pekan Olahraga Nasional) 2015 di Jawa Barat," kata Ketua Panitia Pelaksana Idma Eka Putra ditemui Minggu, 13 Desember 2015.
Pria yang juga menjabat Ketua Cricket Kota Tangsel ini menambahkan, Kejurnas Cricket sudah digelar di Provinsi Banten sebanyak dua kali. Pada tahun sebelumnya, hanya ada enam provinsi yang turut serta dalam kejuaraan.
"Untuk tahun ini bertambah. Artinya, olahraga cricket terus berkembang di Indonesia. Kami berharap melalui Kejurnas ini, perkembangan olah raga cricket di Indonesia, khususnya di Banten terus berkembang," Idma menambahkan.
Sekjen Cricket Pusat, Arsyad menambahkan Kejurnas U-19 Cricket yang digelar dalam rangka seleksi nasional untuk atlet junior. Ia akui, ajang tersebut juga untuk mencari pelapis atlet nasional yang kini tengah bertanding di India.
"Kegiatan ini untuk mengembangkan kemampuan dan menambah jam terbang pertandingan. Ini juga sekaligus seleksi atlet cricket yang akan dikirim pada Kejuaraan Asia Pasifik di Australia tahun depan," bebernya.
Arsyad berharap, seluruh atlet yang tampil dalam Kejurnas U-19 mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Pasalnya, kejuaraan tersebut bakal menjadi tonggak para atlet junior ini untuk terjun menggeluti cricket secara profesional.
Wakil Walikota Tangerang Selatan yang hadir membuka kegiatan ini menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan segera merealiasikan pembangunan kompleks sport center. Pusat kegiatan olahraga yang sudah digagas sejak beberapa tahun lalu ini telah masuk tahap feasibility study (FS) atau studi kelayakan.
Ia menambahkan, proses pembangunan rencananya dibuat multi years yang dilakukan Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel.
"Kita juga tahu bahwa banyak atlet asal Tangsel ini yang sudah berprestasi, baik skala lokal, nasional maupun internasional. Sport center, nantinya akan menjadi hadiah bagi para atlet dan menjadi pemicu untuk lebih berprestasi," katanya
“Karena anggaran akan luar biasa besar. Tak muluk rasanya kalau sport center itu bisa juga dibilang miniatur Senayan (Stadion Gelora Bung Karno)," tambah Wakil Walikota Benyamin.
Ia mengaku, kesiapan membangun sport center ini menyusul nyaris rampungnya pembangunan Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangsel (KP2KTS) di Ciputat. Pasalnya, proyek monumental itu menggerus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel tak sedikit.
"Untuk tahapan pengadaan lahan, terus kita lakukan. Karena dibutuhkan lahan tak sedikit untuk membangun sport center ini. Jadi studi kelayakan sekaligus pencarian lahan yang tepat," terang Wakil Walikota Benyamin.
Ketua KONI Kota Tangerang Selatan, Rita Juwita mengamini kalau memang sangat dibutuhkannya sarana dan prasarana olahraga. Ia akui, saat ini untuk berlatih saja beberapa cabor harus menyewa lapangan.
"Dengan adanya sport center, keperluan para atlet akan terpenuhi. Karena kompleks sport center ini akan dilengkapi beberapa lapangan, bukan hanya sepak bola saja, atletik dan olahraga lain akan masuk di dalamnya," tandasnya.
Diakuinya, pembangunan sport center sudah begitu mendesak. Pasalnya, saat ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangsel sudah membawahi 44 cabang olahraga dan semuanya minim fasilitas.(bpti-ts)