PAMULANG, WEB TANGSEL-Ratusan orang pendekar dari berbagai perguruan pencak silat berkumpul memadati area tanah lapang di kawasan Kota Tangerang Selatan. Bergabungnya mereka diharapkan punya niat bukan hanya sekedar untuk gagah-gagahan saja tetapi ada misi khusus yang sebenarnya sangat mulia.
“Pencak silat bukan hanya sebagai suatu kegiatan olahraga. Tapi juga merupakan perpaduan antara seni dan budaya yang diakui dunia telah menjadi ciri khas Indonesia,” kata Waki Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat membuka acara Festival Pencak Silat 2015 di Lapangan Telkom, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Jum’at, 6 November 2015.
Menurutnya, kegiatan yang melibatkan pelajar mulai dari tingkat sekolah dasar hingga lanjutan atas dan sederajat ini tentunya positif. Jika digeluti secara serius dan disiplin, bisa mengantarkan para pendekar pencak silat keliling dunia. Mengemban tugas ikuti kejuaraan bukan hanya skala lokal dan nasional saja.
“Bukan hal mustahil, bisa ikut ke kancah kejuaraan pencak silat tingkat dunia. Dengan begitu pesilat bisa mengharumkan nama Indonesia, khususnya Kota Tangerang Selatan yang menjadi daerah asalnya bermukim,” terang Wakil Walikota disambut riuh tepuk tangan ratusan pendekar pencak silat.
Meski di tengah gempuran pesatnya olahraga beladiri modern, kesenian dan budaya pencak silat masih tetap eksis. Faktanya terlihat dari animo kegiatan yang dipelopori oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Tangerang Selatan ini.
Ketua IPSI Kota Tangerang Selatan E. Wiwi Wijaya menyebutkan, perhelatan acara yang pertamakalinya ini diikuti 350 peserta dari 55 perguruan pencak silat se-Kota Tangerang Selatan. Tujuan strategis program ini demi menumbuh kembangkan serta melestarikan seni dan budaya tradisional.
“Terutama pencak silat khas Kota Tangsel. Ada puluhan perguruan yang mempunyai gerakan dan jurus yang berbeda,” sebutnya di lokasi yang sama. Menurutnya, pencak silat di Kota Tangsel terus dikembangkan. Salah satu upayanya dengan memasukan beladiri asli Indonesia ini ke muatan lokal (mulok) di sekolah.
”Kita harus bangga dengan kebudayaan sendiri,” ujarnya. Wiwi utarakan, di daerah perkotaan dengan tujuh kecamatan ini potensi pengembangan bibit atlet pencak silat bagus. Hampir setiap kecamatan terdapat perguruan silat. Bahkan ada beberapa pesilat berhasil menjadi atlet nasional.
“Mudah-mudahan festival ini akan menjadi agenda tahunan. Yang kita tampilkan pencak silat asli Tangsel,” utara pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang Selatan Chaerudin menuturkan siap membantu dan mengembangkan bela diri pencak silat. “apa yang dilakukan IPSI saat ini saya sangat mendukung sekali. Untuk melestarikan seni dan budaya bangsa sendiri. Kalau bukan kita dan sekarang, maka kapan lagi,” tegas mantan Camat Pondok Aren itu.(bpti-ts)