SERPONG, WEB TANGSEL – Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangerang Selatan memberikan Pelatihan Keterampilan Terapi Bagi Penyandang Disabilitas Netra yang dilaksanakan di Gedung Yayasan Raudlatul Makhfufin pada Rabu, 21 Oktober 2015.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Dinsosnakertrans - Kuswanda, kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi penyandang tunanetra ini dilaksanakan untuk membuat para tunanetra mandiri dengan membuka usaha bekam.
“Selain itu kita juga ingin mengurangi ketergantungan mereka terhadap orang lain. Dengan memiliki keahlian dan usaha, mereka dapat mencari nafkah sendiri untuk kebutuhan hidupnya,” jelas Kuswanda.
Sebanyak 20 peserta tunanetra yang berasal dari setiap Kecamatan di Kota Tangerang Selatan mengikuti kegiatan ini. Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan setiap tahun ini memiliki tema yang berbeda-beda.
“Beberapa bulan lalu mereka sudah dilatih memijat, dan sekarang diberikan pelatihan membekam agar dapat membuka usaha bekam di rumah mereka masing-masing,” ungkapnya.
Tidak hanya pelatihan yang diberikan, para tunanetra ini pun diberikan seperangkat peralatan bekam. “Kita tidak hanya memberikan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, namun juga memberikan alat bekamnya,” pungkasnya.
Ekpresi kebahagiaan pun terpancar dari para penyandang tuna netra. Meski tak bisa melihat, para penyandang tuna netra ini sangat antusias mendengarkan arahan instruktur, pertanyaan pun dilontarkan oleh mereka, terlebih ketika alat bekam diberikan ke masing-masing peserta.
Lontaran pertanyaan, tentang fungsi dari alat yang dibagikan pun mereka pertanyakan satu-satu kepada para instrukturnya. Seperti salah seorang penyandang tuna netra Fani yang tak henti menanyakan satu persatu tentang alat tersebut. “Pak, alat yang bentuk pulpen ini untuk apa,” katanya.
Rasa keingintahuan mereka terjawab ketika para instruktur menjelaskan satu persatu alat yang dipegangnya. Mereka pun diajarkan cara membekam yang benar di titik yang tepat.
Fani asal Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Timur ini mengatakan antusias dalam pelatihan ini, keterampilan bisa bertambah. “Senang, dapat pelatihan keterampilan bekam. Saya memang biasa memijat orang, ke depan bisa mengobati orang setelah mendapatkan keterampilan terapi bekam ini,” ujar perempuan tiga orang anak ini.
Fani menjelaskan, sebelumnya dia belum pernah mengikuti pelatihan membekam, “Kemarin saya diajarkan pelatihan memijat, sekarang diajarkan membekam, saya sangat senang, dan dengan adanya pelatihan ini pengetahuan saya dalam mengobati orang bertambah,” katanya.
Terlebih, dalam pelatihan ini, setiap peserta diberikan alat pembekam. “Senang banget, bisa dikasih alat,” katanya.(bpti-ts).